Kecerdasan bahasa bersifat individual, bergantung pada umur dan stimulus yang diberikan.
Bahasa & Kecerdasan Bahasa
Bahasa meliputi tiap sarana komunikasi dengan memberi simbol perasaan dan pikiran untuk menyampaikan suatu makna pada orang lain. Termasuk bentuk komunikasi yang berbeda seperti bicara, tulisan, bahasa simbol, gerak tubuh, ekspresi muka, serta isyarat. Sedang, kecerdasan bahasa adalah kemampuan menggunakan sistem bahasa manusia untuk melakukan komunikasi. Kecerdasan ini antara lain kemampuan berbicara, mendengarkan, serta tulis-menulis untuk tujuan apapun contohnya; mengungkapkan argumen dan pendapat, memberi info, dan meyakinkan orang disekitarnya.

Bersifat Individual
Kecerdasan bahasa setiap anak berbeda-beda, Ada anak yang pada umur 2 tahun sudah mampu bercerita tentang dirinya dalam kalimat lengkap yang sederhana. Sebaliknya anak lain, hingga berumur 2 tahun 6 bulan, bahasa pemahaman serta ekspresinya belum cukup atau kata-katanya yang diucapkan tidak bisa dipahami lebih dari 50%. Hal ini menandakan anak kurang mendapatkan stimulus untuk mengembangkan kemampuan bahasanya. Apabila tidak cepat ditangani, maka kemampuan anak berbicara dan mengungkapkan pendapat akan terganggu karena sangat sedikit sekali perbendaharaan kata yang dimiliki dan ia pun tidak bisa berbicara dalam struktur kalimat yang lengkap dan tepat.
Berkait Dengan Kecerdasan Lainnya
Kecerdasan bahasa erat kaitannya dengan kecerdasan yang lain. Bahasa akan dipakai pada semua bidang kecerdasan lain. Mengerjakan matematika pun bisa disampaikan dalam soal cerita atau berhubungan dengan kecerdasan musik karena penggunaan bahasa dalam syair-syair lagu. Jelasnya, bahasa selalu digunakan karena ia menjadi alat komunikasi.
Harus Rajin Distimulasi
Kecerdasan bahasa bisa muncul dengan baik bila anak rajin distimulasi dan diberi dukungan sosial dalam berbahasa. Misal, orang tua sering mengajaknya berbicara atau melakukan kegiatan secara bersama-sama yang melibatkan proses pembicaraan. Apabila anak tidak pernah terlibat dalam pembicaraan atau tidak punya kesempatan mengekspresikan pendapatnya, anak akan mengalami kendala bahasa. Kendala ini bisa mengakibatkan kemampuan dirinya berkurang atau anak merasa rendah diri karena tak mampu mengungkapkan pendapatnya dalam kalimat yang lengkap. Anak yang tak mampu mengutarakan pendapatnya seringkali dinilai lemah. Atau, teman-temannya mengolok karena kendala bahasa membuat anak tak mampu mengucapkan artikulasi dengan jelas, Ini semua lantaran orang tua kurang mengembangkan kemampuan bahasanya seoptimal mungkin.
Ciri-ciri Anak Cerdas Bahasa
Berikut beberapa hal yang dapat menunjukkan kecerdasan berbahasa:
– Memberi minat pada orang lain yang diajak berbicara dan terjadi kontak mata atau di umur 3 bulan.
– Mengucapkan kata “ma..” atau “pa..” pada umur relatif dini, sekitar 6 bulan.
– Mampu menjalankan perintah orang tua yang sederhana pada umur 6 bulan, semisal, “Ayo, tunjukkan mana telinga dede ke Mama”
– Perbendaharaan kata kurang lebih 200 kata di umur 1 tahun.
– Memakai kombinasi 2 kata yang diucapkan dengan jelas contoh, “Mau minum” di umur 1 tahun dan kalimat yang pendek pada umur 3 tahun.
– Orang tua paham apa yang diucapkannya pada umur 2 tahun dengan jelas artikulasinya.
– Saat umur kurang lebih 4 tahun sudah bisa membuat kalimat dengan lengkap dan sempurna.
– Di umur 5 tahun ia mampu merangkai cerita yang sederhana. Beberapa anak bahkan mampu menuliskannya.
– Pada umur sekolah, di atas 6 tahun, anak-anak dengan kecerdasan bahasa muncul biasanya menyukai aktivitas yang berhubungan dengan penerapan suatu bahasa seperti menulis, membaca, berpuisi, dan lain-lain. Memori yang kuat dan mempunyai daya ucap yang menonjol cenderung dimiliki oleh anak yang seperti ini juga.


