Kenali Kecerdasan Spasial Pada Anak & Karakteristiknya

Kecerdasan spasial sering disebut kecerdasan visual-spasial serta bidang ruang. Daya imajinasi serta visualisasi adalah bagian penting dari kecerdasan spasial.

Kekuatan Memikirkan Satu Bentuk Nyata

anak-anak yang cerdas spasial mempunyai kekuatan untuk menciptakan imajinasi bentuk dalam pikirannya, atau kekuatan untuk menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi layaknya didapati pada orang dewasa yang jadi pemahat patung atau arsitek satu bangunan.

Perihal yang menonjol pada kecerdasan spasial yakni kekuatan memikirkan satu bentuk nyata serta sesudah itu memecahkan beraneka permasalahan sehubungan dengan kekuatan ini. Anak- anak yang cerdas spasial bakal unggul dalam permainan menemukan jejak pada satu kegiatan di kepramukaan, umpamanya. Jenis kecerdasan ini memudahkan seseorang untuk memutuskan arah, memakai peta, serta lihat objek dari beraneka sudut.

Kenali Kecerdasan Spasial Pada Anak & Karakteristiknya
Kenali Kecerdasan Spasial Pada Anak & Karakteristiknya

Deteksi Kecerdasan Spasial

umumnya di usia 2 s.d 3 tahunan, terpenting sesudah anak bisa berbicara, kita telah dapat mendeteksi kemungkinan anak kita mempunyai kecerdasan spasial yang menonjol. Caranya, bandingkan dengan kekuatan anak lain seusianya serta bandingkan pula dengan kecerdasan-kecerdasan lain yang dimiliki si anak sendiri.

Umpamanya, saat diminta lakukan tugas-tugas yang terkait dengan kekuatan spasial, ternyata perkembangannya lebih maju dari tingkatan usianya. Bila dibanding dengan kecerdasan-kecerdasan lainnya, ternyata ia lebih mampu serta cepat dalam menyelesaikan tugas-tugas spasial daripada tugas-tugas lainnya. Untuk itu, orang tua hams memahami betul tugas-tugas perkembangan yang hams diselesaikan anak pada setiap tahapan usianya.

Ciri-ciri Anak Cerdas Spasial

ciri yang bisa dikenali pada anak-anak yang menonjol kekuatan visual-spasialnya :
1. Sangat suka bermain dengan bentuk serta ruang (rancang bangun), layaknya balok.
2. Hafal sekali jalan-jalan yang pernah dilewatinya atau mengetahui perjalanan ke mal, ke tempat tinggal nenek, ke sekolah kakak, dan seterusnya. Ia bakal protes jikalau jalur yang dilewatinya berlainan, padahal maksudnya supaya terhindar dari kemacetan waktu mengantarnya ke tempat tinggal sakit, misal. Tidak jarang, ia memandu pengemudi untuk melalui jalur yang dikenalnya.
3. Tidak banyak bicara, tetapi lebih aktif kerjakan perihal yang terkait dengan abstraksi ruang layaknya mewarnai, mencorat-coret, bermain pasel, menyusun balok, dan seterusnya. Kegiatan ini tambah lebih diminati anak dibanding dengan minat verbalnya.

4. Mempunyai daya masalah solving atau pemecahan permasalahan yang baik. Dia lebih mampu menemukan solusinya dibanding anak lain sebab dia dapat memikirkan apa yang bakal terjadi setelahnya.
5. Suka mengukur-ukur mana yang lebih panjang serta pendek, jauh serta dekat, atau besar serta kecil, dengan alat-alat sederhana yang ditemukannya di tempat tinggal atau dengan anggota tubuhnya sendiri layaknya menjengkal atau melangkah.
6. Dapat menangkap perkiraan atau jarak. Bila berlari, misal, dia dapat mengantisipasi diri dengan perkiraan ruang yang ada sehingga tidak menabrak sesuatu.
7. Memiliki perhatian yang tinggi terhadap detail, layaknya gradasi warna atau ukuran yang beda-beda tipis seumpama dua benda yang sama persis sebatas beda sekian millimeter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.