Unsur dasar dari kecerdasan kinestetik-jasmani merupakan kemampuan mengatur gerakan tubuh dan kemampuan memainkan objek dengan terampil. Gardner membeberkan bahwasanya kecerdasan ini juga mencakup ketangkasan dan kecakapan melatih respon sampai terjadinya gerakan refleks. Anak-anak dengan motorik halus yang baik masuk dalam kelompok cerdas kinestetis. Mulanya, kecerdasan ini dianggap sepele.
Dikala Gardner memasukkan kata kecerdasan pada kemampuan kinestis pertama kali, banyak orang yang terkejut. Namun perlahan-lahan, semakin banyak orang mengakui macam kecerdasan kinestetis sebab individu-individu yang mewujudkan temuan baru di bidang gerakan olahraga dan tari semakin kerap kali ditemui. Anak-anak dengan kecerdasan kinestetis-jasmani yang menonjol akan menyukai kegiatan-kegiatan jasmani, dapat melakukan sesuatu dengan sekadar memperhatikan orang lain melakukannya, serta tak dapat duduk dan diam dalam rentang waktu yang lama. Anak dengan kecerdasan kinestetis umumnya menonjol di bidang olahraga dan menari.

Ciri-ciri Anak Kinestetis-Jasmani:
– Belajar dengan melakukan sesuatu
– Lebih suka menyentuh diperbandingkan sekadar memperhatikan
– Suka mencari tahu cara kerja sesuatu
– Menyenangi kegiatan luar ruang
– Tak dapat duduk dan diam untuk waktu lama
– Punya energi jasmani yang besar
– Bersifat atletis
Pekerjaan yang pantas untuk anak yang mempunyai kecerdasan kinestetis:
Atlet, aktor/aktris, penari, instruktur senam, fisioterapis, pemadam kebakaran, tentara, polisi, paramedik.
Tips Belajar untuk Anak dengan Kecerdasan Kinestetis
Anak dengan kecerdasan kinestetis perlu bergerak untuk belajar. Anak-anak ini tak dapat belajar dari sekadar mendengar atau memperhatikan sesuatu-mereka perlu melakukannya. Hal berikut ini dapat membantu proses pembelajaran si cerdas kinestetis.
1. Mengunyah. Jikalau anak dibolehkan mengunyah permen kenyal di kelas, mungkin hal itu dapat mewujudkan ia lebih lama dan diam di tempat duduknya sebab ia mulutnya dapat bergerak-gerak. Namun ajari anak untuk menutup mulut dan tak mengeluarkan suara dikala mengunyah agar tak mengganggu teman sekelasnya.
2. Mewarnai. Anak dapat mewarnai buku catatan pelarajaran atau peta. Aktivitas itu mewujudkan ia tetap sibuk berkegiatan yang mewujudkan ia lebih gampang menyerap pembelajaran.
3. Mengetik. Dengan menggunakan komputer atau kalkulator, jari-jari anak senantiasa berprofesi, Dia dapat bereksperimen dengan bentuk dan warna huruf berbeda dikala mengetik di komputer agar ia lebih terstimulasi.
4. Berjalan. Beberapa institusi pendidikan punya kelas khusus bagi anak dengan kecerdasan kinestetis. Di sela-sela pembelajaran, mereka boleh berjalan-jalan mengitari ruang kelas. Jikalau si kecil sedang belajar di rumah, sesekali ia perlu istirahat untuk berjalan-jalan sebentar.
5. Ragam media. Anak dengan kecerdasan kinestetis belajar dengan maksimal melalui perbuatan. Beraneka media atau alat peraga, seperti boneka wayang dan percobaan ilmiah di lab, hingga kegiatan luar ruang seperti field trip dapat memenuhi kebutuhan mereka. Bicarakan hal ini dengan pihak sekolah.
6. Bermain Yoyo. Mungkin terlihat aneh, melainkan bagi sebagian anak dengan kecerdasan kinestetis, gerakan dan suara yoyo mewujudkan mereka dapat menyerap info lebih baik.